Filosofi logo HUT Jawa Tengah ke 78 yang dikutip dari pedoman visual Jawa Tengah 78 tahun, diantaranya: konsep visual logo terinspirasi dari motif Kain Lurik, kain tradisional dengan motif garis-garis vertikal dan horisontal. Garis lurik pada logo berjumlah 7, dimana angka 7 dalam bahasa Jawa disebut Pitu, memiliki makna Pituduh yang dalam bahasa Indonesia berarti Petunjuk atau Pedoman tentang arah yang dituju, selaras dengan bentuk angka 7 yang membentuk garis diagonal ke kanan atas menyerupai tanda panah.
Garis-garis lurik yang sejajar menggambarkan sebuah keharmonisan dalam bermasyarakat, seiring sejalan meliuk dan melenggang bersama merupakan sebuah gambaran kerukunan dan kolaborasi yang menyenangkan (Gayeng). Sedangkan angka 8 menurut Sengkalan atau penanda waktu memiliki watak Manggala yang bermakna terhormat atau terbaik. Angka 8 juga memiliki watak lain yaitu Basuki yang berarti kemajuan atau kesejahteraan. Warna Merah pada logo memiliki makna keberanian, kekuatan, percaya diri dan optimis.
Jadi makna logo secara keseluruhan adalah sebuah petunjuk atau pedoman dalam bermasyarakat dengan mengutamakan keharmonisan dan kerukunan sehingga tercipta suasana yang gayeng (menyenangkan) demi untuk perubahan dan kemajuan wilayah Jawa Tengah yang lebih baik dalam bidang sosial, ekonomi dan budaya dengan penuh percaya diri dan optimis. (adm)